Ada sesuatu yang membuat saya penasaran ketika memikirkan cara kerja dari sebuah iPhone, biasanya saya mengunci perangkat saya dengan Touch ID, akan tetapi kali ini saya ingin mencoba menggunakan passcode, dan ternyata iPhone saya lebih sering meminta untuk membuka perangkat iPhone dibandingkan Touch ID. Dari sana saya mulai bertanya-tanya kenapa. Dan ternyata Apple sudah memberikan penjelasan akan mystery ini. Apple telah memberikan penjelasannya pada poin-poin di iOS Security Guide jauh-jauh hari.
Pada versi sebelumnya dokumenĀ iOS Security Guide menyatakan bahwa perangkat iOS hanya akan meminta Touch ID pengguna satu kali saja, sedangkan untuk passcode perangkat iOS akan meminta satu passcode dari lima tuntutan keadaan. Akan tetapi saya berulang kali diminta passcode lebih dari hitungan dalam aturan tadi, bukannya satu kali akan tetapi hingga 6 kali. Dan ternyata setelah saya melihat kembali dokumen iOS Security Guide, ternyata sudah diperbaharui kembali.
Dan Macworld pun memberikan penjelasan akan perubahan ini karena ia baru-baru ini menjawab sebuah pertanyaan para pembacanya berkaitan dengan hal ini. Macworld memberikan cetak tebal pada poin baru yang ditambahkan oleh Apple di bawah ini.
Passcode akan tetap diperlukan pada perangkat Anda meskipun Anda sudah mengaturnya dengan Touch ID, dan hal tersebut akan dibutuhkan dalam keadaan berikut ini.
- The device has just been turned on or restarted.
- The device has not been unlocked for more than 48 hours.
- The passcode has not been used to unlock the device in the last six days and TouchID has not unlocked the device in the last eight hours.
- The device has received a remote lock command.
- After five unsuccessful attempts to match a fingerprint.
- When setting up or enrolling new fingers with Touch ID.
Jadi sekarang ketika Anda mengunci iPhone atau iPad kemudian tidur, dan menguncinya lebih dari delapan jam, maka ketika Anda bangun pagi Anda akan diminta memasukan passcode kembali ke perangkat Anda.
Apple belum menjelaskan alasan dari perubahan yang dilakukannya ini, akan tetapi tampaknya tindakan yang dilakukan Apple ini merupakan sebuah respon dari peraturan hasil pengadilan yang menyatakan bahwa banyak tersangka criminal yang melakukan Touch ID palsu untuk membuka perangkat iPhone milik orang lain. Dan hal ini mungkin juga merupakan dampak dari kasus Apple vs FBI San Bernardino dulu.